Nyiurpos.com – Bali – PT PLN (Persero) dan Pemerintah Republik Indonesia mengajak komunitas global untuk berkolaborasi dalam upaya transisi energi, khususnya pada sisi pendanaan.

Hal ini tercermin melalui agenda Tri Hita Karana – World Economic Forum yang digelar di Bali pada Minggu (19/5).

Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menekankan bahwa Global Blended Finance Alliance (GBFA) menjadi dasar bagi perubahan transformatif dan pengetahuan masa depan untuk mempercepat penciptaan nilai dan investasi di sektor-sektor utama, salah satunya melalui skema Just Energy Transition Partnership (JETP).

“Mata dunia tertuju pada Indonesia sehingga kita harus menjadi contoh transisi energi berkeadilan yang benar-benar berhasil menyeimbangkan pembangunan , keadilan sosial, dan pengelolaan lingkungan hidup,” kata Menko Luhut.

Dirinya menambahkan, kolaborasi diperlukan guna memecahkan tantangan global transisi energi.

“Inisiatif seperti JETP perlu didukung oleh keselarasan pemangku kepentingan yang kuat tidak hanya pada aspek teknis, namun juga relasional sehingga kita dapat menggunakan kesempatan ini untuk belajar bersama dalam memecahkan tantangan kita,” tambah Menko Luhut.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan salah satu tantangan terbesar dalam transisi energi saat ini adalah dukungan pembiayaan.

“Untuk mendapatkan dukungan yang memadai, terdapat beberapa inisiatif seperti JETP, AZEC, IPEF yang saat ini sedang berjalan, kami memerlukan dukungan lebih lanjut untuk mempercepat pencapaian NZE,” terang Arifin.

Arifin menambahkan, Pemerintah selalu memprioritaskan daya beli serta kesejahteraan masyarakat dalam menjalankan transisi energi.

“Kita memastikan bahwa program transisi energi bersih harus memberikan dampak positif bagi masyarakat. Kerja sama antara negara maju dan berkembang harus diperkuat untuk saling mengisi kesenjangan, sehingga tidak ada yang tertinggal,” kata Arifin.

Dalam Deepdive Session di sela agenda yang sama, menjelaskan pihaknya kini tidak hanya berfokus pada penyediaan listrik semata, melainkan juga terhadap lingkungan yang berkelanjutan.

“Melalui transisi energi, kita harus memastikan generasi yang akan datang memiliki masa depan lebih baik dari kita. Oleh karena itu, kita tidak bisa terfragmentasi, kita harus bersatu dan berkolaborasi. Kolaborasi dalam , kolaborasi dalam inovasi dan juga kolaborasi dalam pendanaan,” jelas Darmawan.

Dirinya juga menegaskan bahwa PLN tengah menyiapkan rencana ketenagalistrikan nasional yang lebih hijau dari yang pernah ada. Melalui roadmap ini, PLN akan meningkatkan kapasitas bauran Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sebesar 75% dan Gas sebesar 25% pada tahun 2040. Upaya tersebut tentu menjadi peluang berbagai pihak untuk turut berkolaborasi, salah satunya melalui blended finance atau instrumen pendanaan yang menggabungkan pembiayaan publik dengan pembiayaan swasta sehingga menawarkan biaya modal yang lebih rendah.

“PLN sangat terbuka dengan pendanaan berskema blended finance, mengingat kolaborasi pendanaan seperti ini sangat dibutuhkan selama masa transisi menuju Net Zero Emissions. Skema blended finance perlu terus didorong agar jenis pendanaan ini dapat lebih berkembang dan menjadi pendorong terhadap akselerasi transisi energi,” pungkas Darmawan.

Narahubung
Jedri Pangalila
Manager Komunikasi & TJSL

Tlp. 08114308225

Sekilas Tentang PLN
PT PLN (Persero) adalah kelistrikan yang terus berkomitmen dan berinovasi menjalankan misi besar menerangi dan menggerakkan negeri. Memiliki visi menjadi perusahaan listrik terkemuka se-Asia Tenggara, PLN bergerak menjadi pilihan nomor 1 pelanggan untuk Solusi Energi. PLN mengusung agenda Transformasi dengan aspirasi Green, Lean, Innovative, dan Customer Focused demi menghadirkan listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik. PLN dapat dihubungi melalui PLN Mobile yang tersedia di PlayStore atau AppStore.