Nyiurpos.com — Jakarta – Siap, TNI- menggelar apel gelar pasukan gabungan dalam rangka pengamanan kunjungan dan kegiatan (ISF) 2024 di Jakarta.

Apel gelar pasukan ini dilakukan guna memastikan kesiapan personel dan alat kelengkapan pengamanan.

selaku Kaops membacakan amanat Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam apel gelar pasukan.

“Pada hari ini kita melaksanakan dalam rangka kunjungan dan kegiatan International Sustainbillity Forum 2024 dapat berjalan dengan aman tertib dan lancar,” kata Imam di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (2/9/2024).

Imam menuturkan, kunjungan ke memiliki makna yang sangat penting, khususnya terkait dengan penguatan kerukunan hidup antar umat beragama yang perlu terus dijaga dan dikembangkan bersama.

“Sebagaimana kita ketahui rencana kunjungan ke sejak tahun 2020 namun rencana ini tertunda akibat pandemi -19 yang merebak di seluruh dunia hingga akhirnya kementerian luar negeri Republik secara resmi mengumumkan bahwa Laus Fransiskus akan mengunjungi yaitu di Jakarta pada tanggal 3 sampai dengan 6 September 2024,” katanya.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Imam mengatakan, selama berada di akan melaksanakan beberapa kegiatan diantaranya pertemuan dengan presiden Republik pertemuan dengan otoritas civil society dan diplomatik, pertemuan dengan Imam Besar dan tokoh-tokoh agama lainnya serta perayaan Misa Akbar bersama umat Katolik di GBK.

Berbarengan dengan agenda kunjungan Paus, khususnya Jakarta juga akan menggelar kegiatan ISF di JCC Senayan.

Bahkan, selain di Jakarta, juga menjadi tuan event lainnya seperti (IAF) ke-2 dan (HLF MSP) di Bali.

“Pada kesempatan ini kita diberikan untuk melakukan pengamanan terhadap dua kegiatan sekaligus yang tentunya akan memiliki dinamika yang berbeda dalam pelaksanaannya, namun demikian kita tetap menunjukkan dan pengabdian terbaik kita semua yang hadir di sini bangga menjadi bagian dari untuk melakukan pengamanan peristiwa yang sangat penting bagi bangsa ,” jelasnya.

Pengamanan kunjungan dan ISF di Jakarta, kata Imam akan menerapkan pola pengamanan sinergi dengan TNI dan komponen pengamanan lainnya.

Rencana operasi sudah disusun dan distrubusikan agar menjadi acuan pelaksanaan tugas pengamanan. Petunjuk dan arahan juga sudah dilakukan melalui rapat koordinasi dan surat telegram.

“Kita sudah laksanakan latihan pra operasi. Kita menyiapkan semaksimal mungkin mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendaliannya,” katanya.

Lebih lanjut, ia menuturkan, memiliki sumber daya yang cukup, baik personel maupun sarana dan prasarananya.

Menurutnya, pemerintah terhadap untuk menjadi bagian dari pengamanan event yang sangat penting ini dimaknai dengan pelaksanaan tugas pengamanan sebaik-baiknya.

“Kita tidak boleh underestimate, waspada setiap potensi ancaman sekecil apapun yang dapat mengganggu jalannya kegiatan pengamanan . Seluruh pengamanan ini merupakan pertaruhan kredibilitas negara di dunia ,” katanya.

Kegiatan pengamanan yang dilaksanakan saat ini, lanjutnya menjadi momen untuk menunjukkan jati diri kepada dan dunia bahwa sebagai sosok yang humanis, melindungi, mengayomi dan melayani tanpa pamrih dan pandang bulu.

Sebanyak 4.730 personel baik dari Mabes maupun dari untuk pengamanan akomodasi rombongan , para delegasi, objek kegiatan, pengawalan, pengamanan rute hingga pengamanan parkir.

“Operasi ini mengedepankan kegiatan preemtif preventif didukung kegiatan gakkum, siber, interpol dan kehumasan dalam rangka pengamanan rangkaian kegiatan kunjungan dan ISF,” ucapnya.

Ia pun meminta seluruh kasatgas, kasubsatgas dan para perwira pengendali di lapangan agar mampu menentukan langkah dan upaya yang lebih proaktif dan aplikatif, serta dapat menentukan penanganan yang tepat, dan efisien dalam mengatasi setiap permasalahan dan hakikat ancaman yang ada sesuai dengan situasi dan kerawanan yang ada dan sesuai dengan ploting penugasan masing-masing.

Ia pun menyampaikan beberapa hal yang menjadi perhatian anggota dalam pelaksanaan pengamanan kunjungan dan ISF 2024.

Pertama, siapkan mental dan fisik yang dilandasi komitmen moral dan disiplin yang tinggi dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada .

“Hindari sikap dan tindakan-tindakan tidak simpatik dan arogan yang tidak mencerminkan karakter pelindung pengayom dan pelayan ,” katanya.

Kedua, lakukan detektsi dini dengan mengoptimalkan peran fungsi intelijen untuk mengetahui dinamika dan fenomena yang berkembang di sehingga dapat diantisipasi sedini mungkin setiap permasalahan yang berpotensi menimbulkan gangguan kamtibmas.

Ketiga, laksanakan tugas pengamanan dengan penuh kebanggaan, tanggung jawab yang tinggi dan tampilkan jati diri sebagai sosok pelindung, pengayom, pelayanan .

Keempat, bersama-sama dengan tni dan seluruh stakeholders untuk bahu membahu melaksanakan tugas ini sehingga seluruh rangkaian kegiatan dapat berjalan dengan aman tertib dan lancar.

“Kelima tetap waspada dan siap siaga terhadap kemungkinan aksi teror dan aksi kriminalitas maupun bencana. Keenam siapkan skala sumber daya organisasi menghadapi aksi teror, kriminalitas dan bencana yang dapat menimbulkan kegagalan operasi,” ujarnya.

Ketujuh, dapat bertindak cepat dan melakukan tindakan kepolisian guna memberikan rasa aman dan nyaman kepada rombongan maupun peserta atau delegasi ISF dan .

Kedelapan, waspadai potensi ancaman sekecil apapun yang dapat mengganggu pelaksanaan seluruh kegiatan baik di akomodasi, rute perjalanan, tempat kegiatan maupun objek-objek lain yang akan dikunjungi.

Kesembilan, lakukan langkah dan upaya yang lebih proaktif dan implementatif guna menentukan pengamanan yang tepat dan efisien di lokasi akomodasi, rute perjalanan, objek kegiatan maupun objek lainnya yg akan dikunjungi sehingga permasalahan dapat diatasi.

“Sepuluh laksanakan penegakan hukum secara profesional dan proporsional serta bertindak tegas namun humanis terhadap pelanggaran hukum yang berpotensi menimbulkan gangguan kamtibmas dan kamseltibcarlantas. Sebelas maksimalkan penyelenggaran operasional dengan memanfaatkan peralatan dan sarana prasarana yang didukung dengan informasi modern dan terintegrasi,” katanya.

Sementara itu, Pangkogabwilhan I Laksamana Madya TNI Agus Hariadi mengatakan, TNI akan mengerahkan sebanyak 4.300 personel dengan standar kekuatan alutsista yang sudah ada standarnya.

“Ini disesuaikan dengan selain kehadiran Paus tadi kita sampaikan ada kegiatan ISF yang menghadirkan pejabat negara luar setingkat Presiden atau Perdana Menteri. Ini sudah ada standarnya. Yang menempel dari Paspampres sudah ada protapnya. Kita masih menunggu kepastian berapa pejabat selevel presiden atau PM hadir jadi satu paket. Seandainya satu kepala negara itu berapa tim yang akan digelar,” katanya.