Nyiurpos.com — Jakarta – Indonesia Police Watch (IPW) mengapresiasi kerja dalam mengamankan (Nataru) 2024. Hal tersebut, tidak terlepas dari kemampuan dalam memitigasi potensi gangguan keamanan.

menyampaikan jika dilihat data keamanan nyaris nihil tidak ada gangguan dalam arti serangan terhadap tempat beribadah selama perayaan Natal.

“Secara umum pengamanan Nataru ini berhasil baik oleh ,” ucap Sugeng saat dihubungi, Jumat (5/1/2024).

menyoroti pengmaanan Nataru oleh Kepolisian itu berhasil karena tidak ada gangguan keamanan berarti yang signifikan, terutama gangguan dalam beribadah,” sambungnya.

Menurutnya, ada beberapa hal yang dilakukan sangat baik dalam menjaga perayaan 2024 berjalan aman dan damai. Pertama, jauh sebelum Desember melakukan penyisiran, penangkapan yang sangat intens di seluruh wilayah.

“Semua disisir itu, di serta daerah lain itu sudah dideteksi oleh bahwa kelompok kelompok yang ditangkap ini, berpotensi melakukan gangguan keamanan, mungkin serangan fisik kepada tempat beribadah,” jelas Sugeng.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

“Jadi antisipasi melalui itu sudah diprediksi, dimitigasi karena pemetaannya, gangguan Natal selalu dikaitkan dengan kegiatan terorisme. Jadi sudah ditangkap tuh sejak Kadensus lama Pak Martinus. Kalau tidak salah sudah 60-an yang ditangkap. Setelah penggantian Kadensus juga ada penangkapan.”

Kedua, ujar Sugeng, pimpinan dari , Kapolda, Kapolres itu turun langsung ke tempat-tempat ibadah.

“Itu ada perintah turun langsung mendatangi tempat-tempat beribadah, menyapa, berkoordinasi dengan aparat pengamanan daerah. Intelejennya berjalan dengan baik,” ungkapnya.

Meski demikian, Sugeng menyoroti juga daerah yang masih berperilaku tidak toleran. Misalnya, Kepala Desa Merbau, Kecamatan Bunut, Kabupaten Pelalawan, Riau melarang perayaan Natal umat Kristiani di desanya.

“Ada surat larangan melakukan kegiatan Natal. Itu kan kewajiban pemerintah daerah untuk menertibkan kepala desanya. Jadi secara umum pengamanan berhasil baik,” tutur Sugeng.

Selain berhasil menjaga perayaan Natal, dia pun menilai penurunan kecelakaan lalu lintas selama Nataru 2024 juga tidak terlepas dari peran .

Sugeng melihat koordinasi yang baik antara dan pemangku kepentingan terkait menjadi kunci suksesnya Operasi Lilin 2023, ditambah lagi dengan semakin modernnya peralatan , sehingga mampu mencegah gangguan yang muncul, antara lain tersedianya pusat komando (command center) di setiap Polda yang terhubung dengan seluruh jajaran Polres dan Polsek, hingga ke pos-pos pantau.

“Berdasarkan data pada , tepatnya sejak 22 Desember 2023 hingga 2 Januari 2024, terjadi penurunan kecelakaan lalu lintas sebesar 12 persen dengan jumlah sebanyak 3.412 kejadian,” ujar Sugeng mengutip data Kepolisian.(*/glo)